Pengecualian

Kami berusaha untuk memverifikasi semua informasi dalam IslamicFInder.org Jika Kamu menemukan konten yang tidak pantas (atau tautan yang mengarah pada konten yang tidak patut), maka silakan  hubungi kami.

LOKASI

Silahkan masukkan nama lokasi saat ini
Silahkan masukkan nilai garis lintang dan garis bujur yang benar
Silahkan pilih zona waktu
Silahkan pilih tanggal mulai penghematan cahaya siang (waktu musim panas)
Silahkan pilih tanggal selesai penghematan cahaya siang (waktu musim panas)
PERHITUNGAN SHOLAT

untuk pengalaman yang lebih cepat dan update harian.

×

untuk pengalaman yang lebih cepat dan update harian.

×

Idul Adha 2024

Idul Adha 2024


Kapankah Idul Adha 2024?

 

Idul Adha 2024 diperkirakan akan dirayakan pada hari Minggu, 16 Juni, 2024. Ini adalah tanggal tentatif karena tanggal sebenarnya bergantung pada penampakan bulan Dzulhijjah, 1445, bulan ke-12 dan bulan terakhir Kalender Islam




Apa itu Idul Adha?


Idul Adha adalah festival yang dirayakan di antara umat Islam di seluruh dunia untuk mengenang pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim (AS) karena keyakinannya yang kuat kepada Allah.

 

 

Ibrahim (AS) menunjukkan kesediaan untuk mengorbankan putranya Nabi Ismail (AS) tetapi putranya digantikan dengan domba oleh Allah. Allah sangat senang dengan kepatuhan Ibrahim (AS) kepada-Nya sehingga Ia menjadikan demonstrasi pengorbanan dan iman ini sebagai bagian permanen dari kehidupan seorang Muslim. Peristiwa ini disebutkan dalam Quran - Surat As-Saffat (37:102).

 

 

Karenanya, setiap tahun pada tanggal 10 Dzulhijjah, umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Adha. Pada hari ini, umat Islam menyembelih domba, kambing atau unta untuk menghormati pengorbanan Ibrahim (AS).

 

 

Baik Idul Fitri maupun Idul-Adha memiliki signifikansi besar dalam Islam dan hal yang sama terlihat dari Hadis Nabi Muhammad:

 

Allah telah menggantikan untuk kalian dengan dua hari besar yang lebih baik (daripada festival orang-orang yang tidak beriman): 'Idul Adha' dan 'Idul Fitri’”

(An-Nasai: 1556)

  

 

Berpuasa pada Idul Adha dan Idul Fitri dilarang keras karena hal yang sama terlihat dari Hadis Nabi (SAW) kita tercinta berikut ini:

 

"Tidak boleh berpuasa pada dua hari Idul Fitri dan Idul Adha.”

(Sahih Bukhari: 1995)





10 hari pertama Dzulhijjah:

 

Dzulhijjah adalah salah satu dari empat bulan suci pada Kalender Islam dan 10 hari pertama pada bulan ini adalah hari yang dipilih oleh Allah sebagai hari terbaik dalam setahun.

 

(Surah At Taubah 9:36)

(Sahih Bukhari: 3197)

(Surah Al-Fajr 89:1-2)

 

1- Ada banyak Hadis dan Ayat Quran yang menunjukkan penekanan pada melakukan perbuatan baik selama hari-hari yang diberkati ini. Nabi Muhammad (SAW) mengatakan:

 

Tidak ada perbuatan baik yang dilakukan pada hari-hari lain yang lebih baik dari yang dilakukan pada hari-hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah).’”

(Sahih Bukhari: 969)

  

2- Ritual Haji dimulai selama 10 hari pertama bulan Dzulhijjah (dari tanggal 8 hingga 13).

 

3- Puasa pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) adalah sunah yang dikonfirmasi oleh nabi kita yang tercinta, Muhammad (SAW), tetapi hanya bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji. Berpuasa pada hari ini adalah pengampunan selama dua tahun(Ibn Majah: 1731)

 

4- Idul Adha dirayakan selama 10 hari ini (10 Dzulhijjah) dan hewan dikurbankan pada hari ini (tanggal 10 hingga 13).

 

5- Hari Tasyrik dimulai pada tanggal 9 Dzulhijjah (tanggal 9 hingga 13) dan ini adalah hari-hari makan dan minum. Selama masa Tasyrik, penting bagi setiap Muslim (laki-laki atau perempuan, apakah shalat berjamaah atau sendirian) untuk mengucapkan Takbir (Takbir dari Tasyrik) segera setelah setiap shalat wajib (fardu) dari Sholat Subuh pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga Sholat Ashar pada tanggal 13 Dzulhijjah. Jadi, para Takbir ini bertahan selama 5 hari, dan 23 shalat.




Perayaan Idul Adha:


Muslim di seluruh dunia merayakan Idul Adha selama dua hingga empat hari (tergantung negara). Namun, ada beberapa sunah yang harus diikuti oleh setiap muslim saat merayakan festival besar ini.

 

 

Sunah Idul Adha dan Shalat Id:


1- Bangun pagi-pagi.


2- Bersihkan gigi dengan Miswak atau sikat.


3- Mandi.


4- Anda harus mengenakan pakaian terbaik Anda pada hari ini.


5- Gunakan Parfum.


6- Tidak makan sebelum sholat Id.


7- Untuk mengucapkan Takbir Tasyrik dengan suara keras saat pergi untuk shalat Id.


 

اَللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allahu akbar laa ilaaha ill-Allaah, wa Allaahu akbar, Allaah akbar, wa Lillaah il-hamd

(Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan segala puji bagi Allah)

 (Irwa Al Ghalil: 3 / 125)


 

8- Mendengarkan Khutbah setelah melaksanakan Shalat Id. (An-Nasai: 1517) 

 

9 - Gunakan jalan yang berbeda saat pergi ke masjid dan kembali setelah shalat Id. (Sahih Bukhari: 986)

 

 


Shalat Id:


Para ulama memiliki pendapat berbeda tentang pelaksanaan shalat Id. Namun, semua Muslim harus menghadiri shalat kedua Id karena sebagian besar ulama, berdasarkan bukti kuat, berpendapat bahwa itu merupakan kewajiban. Selain shalat, khutbah Id (setelah shalat Id) juga telah menjadi bagian integral dari pertemuan dan shalat ini.


1- Waktu untuk shalat Id dimulai dari waktu matahari berada tiga meter di atas cakrawala sampai matahari mencapai meridiannya. Namun, lebih baik melaksanakan shalat pada dini hari setelah matahari terbit. (Abu Dawud: 1135) 

2- Shalat Id dilaksanakan tanpa ‘Iqomah’ atau ‘Azan’. [Sahih Muslim: 885 (b)]

3- Shalat Id terdiri dari dua rakaat (Shalat Dua Unit) dimana Takbir (Allah-u-Akbar) diucapkan tujuh kali. (Abu Dawud: 1149) 

4- Sisa shalat Id sama dengan shalat lainnya yang dilakukan setiap hari.

5- Setelah menyelesaikan shalat, merupakan sunah (beberapa ulama mengatakan bahwa itu adalah kewajiban) untuk mendengarkan khutbah setelah shalat Id. Sehingga seseorang harus tetap di tempat hingga khutbah Imam berakhir setelah menyelesaikan shalat Id.

 Setelah mendengarkan khutbah, umat Islam saling memberi ucapan selamat dengan salam seperti 'Selamat Idul Adha’ dan عيد مبارك dll. Namun, Ucapan Id umat muslim yang paling sering digunakan kepada teman-teman dan sesama muslim adalah 'Selamat Idul Adha '.




Pengurbanan Hewan:

Pengorbanan hewan atau Kurban pada hari Idul Adha adalah sunah yang dikonfirmasi tidak hanya oleh Nabi Ibrahim (AS) tetapi juga oleh Nabi kita tercinta Nabi Muhammad (SAW). Namun, beberapa ulama berpendapat bahwa hal ini adalah 'Wajib' (kewajiban).


Pengorbanan ternak adalah ibadah besar kepada Allah dan ini membuat orang yang mempersembahkan kurban dekat dengan Allah.

 

Abu Hurairah (RA) melaporkan bahwa Nabi (SAW) mengatakan:

 

Siapa pun yang mampu [berkurban], tetapi tidak melaksanakan kurban, jangan biarkan dia mendekati tempat shalat kita.”

(Ibn Majah: 3123)

 

Hadis ini dengan jelas menyebutkan pentingnya kurban dan juga merupakan peringatan bagi orang-orang Muslim yang memiliki sarana untuk melaksanakan kurban pada hari Idul Adha tetapi tidak melakukan sunah utama ini karena beberapa alasan yang lemah atau alasan duniawi lainnya.

 

 


Aturan Kurban:


Siapa pun yang berniat melakukan penyembelihan hewan pada hari Idul Adha harus mengikuti aturan tertentu yang diberikan di bawah ini:


1- Pengurbanan hewan untuk Idul Adha hanya dapat dilakukan selama tanggal yang ditentukan contohnya setelah shalat Id (10 Dzulhijjah) dan sebelum matahari terbenam 13 Dzulhijjah. Siapa pun yang tidak mengikuti tanggal ini maka kurbannya tidak sah. (Sahih Bukhari: 5545 and Sahih Muslim: 1141) 


2- Hewan yang akan dikurbankan haruslah salah satu ternak yang disetujui oleh syariat, yaitu; Unta, Sapi, Domba dan Kambing. (Surah Hajj 22:34 and Surah Al-Anaam 6:143)

 

3- Domba atau kambing digunakan sebagai persembahan tunggal dan cukup untuk satu rumah tangga sedangkan unta atau sapi dapat dibagi oleh tujuh orang. [Sahih Muslim: 1318(a) and 1961(a)]

 

4- Hewan yang akan dikurbankan harus dewasa dan harus mencapai usia yang ditentukan dalam syariat.

  • Kambing, baik jantan atau betina, setidaknya berusia satu tahun.
  • Domba, baik jantan atau betina, paling tidak berumur enam bulan.
  • Sapi, lembu, kerbau paling tidak berumur dua tahun. 
  • Unta, jantan atau betina, setidaknya berusia lima tahun.

 

5- Hewan harus sehat dan harus bebas dari cacat yang jelas. (Saheeh Al-Jami: 886)

 

6- Orang yang mempersembahkan kurban hanya boleh memiliki satu niat, berkurban dengan nama Allah dan juga hewan yang akan dikurbankan adalah miliknya sepenuhnya (bukan curian atau diambil dengan paksa atau milik bersama atau sedang ditahan/jaminan).

 

7- Seseorang yang bermaksud untuk mempersembahkan kurban tidak boleh memotong rambut, kuku atau kulit sejak matahari terbenam pada hari terakhir Dzulqa’dah sampai pengurbanan dilakukan pada hari Id. (Ibn Majah: 3150)

 

8- Orang tersebut harus menyembelih hewan itu dengan tangannya sendiri untuk memenuhi sunah. Namun, jika tidak dapat melakukannya maka ia dapat menunjuk orang lain untuk melakukan hal yang sama atas namanya tetapi harus menyaksikan pemotongan / pengurbanannya. (Sahih Bukhari: 5554)

 

9- Menyebut nama Allah dan mengucapkan Takbir (Bismillah, Allahu Akbar) pada saat menyembelih binatang itu. (Sahih Bukhari: 5558)

 

10- Banyak ahli berpendapat bahwa daging hewan kurban harus dibagi menjadi tiga bagian. Sepertiga untuk orang (dan keluarganya) yang melaksanakan kurban, sepertiga harus dibagikan diantara saudara/tetangga sebagai hadiah dan sepertiga harus diberikan sebagai amal kepada orang miskin


11- Semua bagian dari hewan yang dikurbankan dapat digunakan manfaatnya secara pribadi tetapi tidak dapat dijual atau diberikan sebagai pembayaran (bahkan untuk pemotong daging sebagai upahnya) jika tidak, kurban akan menjadi tidak sah. (Sahih Al-Jami: 6118)

 



Kesimpulan:


Nikmatilah festival ini dengan makan dan berterima kasih kepada Allah atas berkah-Nya dan kesempatan yang diberikan-Nya untuk memenuhi sunah Nabi Ibrahim (AS). Tetapi jangan lupakan saudara dan saudari Muslim Anda yang kurang beruntung yang tidak memiliki sarana untuk merayakan festival yang diberkati ini.

 


Juga, ingatlah kami dan semua umat Islam di dalam doa Anda pada kesempatan istimewa Id ini.

  


Klik Disini untuk "Panduan Umrah Langkah Demi Langkah"


  

Contact Us

Thanks for reaching out. We'll get back to you soon.

Improve your location’s accuracy

Sometimes we might have trouble finding where you are located. Having your current location will help us to get you more accurate prayer times and nearby Islamic places. Here are some things you can do to help fix the problem.

  1. In the top right, click More
  2. Click Settings and then Show advanced settings.
  3. In the "Privacy" section, click Content settings.
    1. In the dialog that appears, scroll down to the "Location" section. Select one of these permissions:
    2. Allow all sites to track your physical location: Select this option to let all sites automatically see your location.
    3. Ask when a site tries to track your physical location: Select this option if you want Google Chrome to alert you whenever a site wants to see your location.
    4. Do not allow any site to track your physical location: Select this option if don't want any sites to see your location.
  4. Click Done.
  1. Open System Preferences and then Security & Privacy Preferences and then Privacy and then Location Services.
  2. To allow for changes, click the lock in the bottom left.
  3. Check "Enable Location Services."
  1. Turn on location
    1. On your phone or tablet, open the Settings app.
    2. Tap Location.
    3. At the top, switch location on.
    4. Tap Mode and then High accuracy.
    If you still get an error when you open IslamicFinder, follow the step 2.
  2. Open Chrome
    1. In the top right, tap More
    2. Tap Settings.
    3. Under "Advanced", tap Site Settings
    4. Tap Location. If you see a toggle, make sure it turned on and blue.
      1. If you see "Location access is turned off for this device," tap the blue words > on the next Settings screen, tap the toggle to turn on location access.
      2. If you see "blocked" under "Location," tap Blocked > tap IslamicFinder > Clear & reset.
    5. Open IslamicFinder in your mobile browser and refresh the web page
    If you're using a browser other than Chrome, visit your browser's help center by visiting their website.
  1. Turn on location
    1. Open Settings app.
    2. Tap Privacy > Location Services > Safari Websites.
    3. Under "Allow Location Access," tap While Using the app.
  2. Give current location access on your browser
      Safari
    1. Open settings app.
    2. Tap General > Reset.
    3. Tap Reset Location & Privacy.
    4. If prompted, enter your passcode.
    5. You will see a message that says "This will reset your location and privacy settings to factory defaults." Tap Reset Settings.
    6. Open Safari
    7. Go to IslamicFinder
    8. To give Safari access to your location, tap Allow or OK
    9. To give IslamicFinder access to your location, tap OK
  3. If you are using a browser other than Safari, visit your browser's help center by visiting their website.